Lalu Muhammad Zohri, si ‘Pemalas Sekolah’ jadi Pelari Tercepat se-Asia Tenggara
Daftar Isi
![]() |
Lalu Muhammad Zohri, atlet nasional Indonesia. (Foto: Instagram/lalu_muhammad_zohri_account) |
emhate.com - Lalu Muhammad Zohri menjadi salah satu peserta Olimpiade Paris 2024 mewakili Indonesia di cabang olahraga lari 100 meter putra. Namun, Zohri harus mengakhiri perjuangannya pada Putaran 1 yang digelar di Stade de France, Saint-Denis, Prancis, Sabtu (3/8/2024).
Zohri adalah salah satu atlet muda lari kebangaan Indonesia. Ia adalah putra ketiga dari pasangan Saeriah dan Lalu Ahmad. Kedua orang tuanya telah tiada. Sang ibu wafat ketika Zohri masih SD. Sedangkan ayahnya meninggal ketika Zohri berusia 17 tahun.
Meski kehilangan orang tersayangnya, semangatnya menjadi pelari yang bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional tak pernah padam. Ia selalu bekerja keras dengan berlatih agar bisa menjadi pelari tercepat.
Bakatnya sebagai atlet lari sudah terlihat sejak ia masih remaja. Pria kelahiran Lombok, Nusa Tenggara Barat ini punya banyak prestasi yang pernah diraih di tingkat junior.
Prestasi Zohri di Tingkat Nasional hingga Internasional
Zohri pernah juara di ajang Kejuaraan Nasional U18 dan U20 di Stadion Atletik Rawamangun pada April 2017. Dia menyelesaikan lari 100 meter dengan waktu 11.18 detik.
Catatan waktu Zohri semakin melesat ketika ia mengikuti Pekan Olahraga Nasional di Jawa Tengah pada 2017. Pria kelahiran 2000 ini lari 100 meter dalam hitungan waktu 10.28 detik.
Pada Kejuaraan Dunia Atletik Junior 2018, nama Zohri semakin mendunia setelah ia meraih medali emas di ajang tersebut yang berlangsung di Tampere, Finlandia. Dengan jarak 100 meter, Zohri berhasil menempuhnya dalam hitungan waktu 10.18 detik.
Dengan catatan itu, Zohri berhasil mengalahkan dua sprinter Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison. Keduanya menempati peringkat dua dan tiga dengan catatan waktu 10.22 detik. Namanya seketika tenar dan disorot oleh dunia.
Pelari Tercepat di Asia Tenggara
Zohri mematahkan rekor Suryo Agung sebagai pelari tercepat se-Asia Tenggara saat ia tampil di semifinal Kejuaraan Atletik Asia 2019. Dengan mencatatkan waktu 10.15 detik di semifinal dan 10.13 detik di final pada nomor lari 100 meter, kini gelar manusia tercepat di Asia Tenggara milik pria asal Nusa Tenggara Barat itu.
Sebelumnya, rekor tersebut dimiliki oleh Suryo Agung. Dalam lari 100 meter di ajang SEA Games 2009 di Vientiane, Laos, ia menyelesaikannya dalam hitungan waktu 10.17 detik. Catatan ini membuat dia dijuluki sebagai manusia tercepat di Asia Tenggara.
Fakta Menarik: Malas Sekolah
Di luar dari prestasi yang membanggakan, ternyata Zohri pernah menjadi salah satu anak yang malas sekolah saat duduk di bangku SD Negeri 2 Pemenang Barat. Dia termasuk siswa yang tidak berprestasi secara akademik.
Namun, setelah ibunya tiada pada 2015, ia punya semangat yang tinggi untuk belajar dan menjadi anak yang rajin. Kemudian bakatnya sebagai pelari mulai terlihat ketika dia bergabung di klub sepak bola SMP 1 Pemenang. Salah satu guru di sekolah tersebut meminta izin kepada ayah Zohri agar mengizinkan putranya mengikuti kejuaraan atletik.
Zohri terus berlatih berlari setiap hari. Ia sering berlari sebelum dan sesudah sekolah tanpa menggunakan sepatu di Pantai Pelabuhan Bangsal. Tekadnya yang kuat membawa dia menjadi salah satu atlet lari terbaik yang dimiliki Indonesia.
Gabung ke saluran WhatsApp emhate.com untuk mendapatkan informasi lebih update. Klik link di bawah ini
Posting Komentar