Desa Ciwidey Darurat Sampah, Mahasiswa KKN-T IPB Dorong Warga Siaga Pilah Sampah dari Rumah

Daftar Isi


Mahasiswa IPB dorong warga Ciwidey pilah sampah. (Istimewa) 

emhate.com
- Persoalan sampah  masih menjadi misteri yang belum terpecahkan hingga saat ini. Mengingat jumlah sampah di Indonesia yang terus meningkat di setiap tahunnya, bahkan di tingkat desa sekalipun. Terhitung satu minggu sudah sejak kedatangan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik IPB di Desa Ciwidey, sampah selalu menjadi sorotan khusus di setiap jalan yang disusuri.

“Sepanjang survei di awal program yang kami lakukan, kami selalu saja disuguhkan dengan penampakan sampah yang menumpuk, baik di sungai, di selokan, bahkan di Alun-alun Ciwidey yang notabenenya menjadi ikon wilayah mereka,” kata Anisa Rizkia Zahrah selaku perwakilan kelompok 14 KKNT IPB di Kabupaten Bandung Tahun 2022.   

Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan, ternyata sampah yang menumpuk disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya budaya masyarakat yang kerap membuang sampah sembarangan, termasuk kebiasaan warga dalam mencampur berbagai jenis sampah yang dikonsumsi sehingga menyulitkan proses pengolahannya, dan ketiadaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Desa Ciwidey, serta  minimnya unit armada pengangkut sampah yang dikerahkan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung untuk wilayah Desa Ciwidey. 

Hal demikian juga dipertegas oleh Sekretaris Desa Ciwidey, Mochammad Ridwan Hidayat bahwa urusan sampah menjadi program prioritas sejak  awal masa jabatan, mulai dari pengadaan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST), penyediaan fasilitas mesin pencacah sampah di setiap dusun, hingga inisiasi program Lubang Cerdas Organik (LCO).

"Terlepas dari berbagai program dan kegiatan yang sudah coba dilakukan oleh pihak desa, faktor utama tetap ada pada diri masyarakatnya,” jelasnya.   

Hal tersebut turut mendorong mahasiswa KKNT IPB di Desa Ciwidey yaitu Mila Ai Solihah, Anisa Rizkia Zahrah, Salsabilah Firdausa Siregar, Fathiyya Azzahra, Rynaldi Augusto Untung, Ghina Tazkia Amalia, Muhammad Tegar Nugraha, Salma Dwi Lestari, Sri Khansa Aisyah, dan Salsabila Nuurhafidza untuk menginisiasi adanya Program Edukasi Pemilahan Sampah Lingkungan yang menjadi pondasi awal untuk mengubah sikap dan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah yang dihasilkan. 

Program Edukasi Pemilahan Sampah Lingkungan ini dilaksanakan pada Hari Sabtu, 16 Juli 2022 bertempat di Aula Kantor Desa Ciwidey. Dengan dihadiri oleh 24 orang, termasuk di dalamnya perwakilan karang taruna dusun, ketua RW, kepala dusun, bahkan perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Kegiatan ini berjalan lancar dan mendapat sambutan yang baik dari para peserta kegiatan. 

Dalam sesi diskusi, mayoritas peserta menyatakan setuju dengan apa yang telah disampaikan mahasiswa terkait status darurat sampah di Desa Ciwidey, sekaligus mendukung penuh inisiatif yang dibangun mahasiswa dalam mewujudkan Ciwidey Merdeka Sampah melalui gerakan awal rumah tangga untuk memilah sampah organik, sampah anorganik, dan sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) pada tempatnya. 

“Pilihannya ada pada kita, ingin jadikan sampah sebagai teman atau musuh. Harapannya kegiatan ini dapat kembali menyadarkan warga akan pentingnya memilah sampah dari rumah sekaligus dapat menjadi motivasi dan jalan keluar atas permasalahan sampah yang ada di Desa Ciwidey,” jelas Muhammad Tegar Nugraha selaku pemateri dan penanggungjawab program. 

emhate.com
emhate.com Menulis Tanpa Henti

Posting Komentar