Menata Diri di Hari Fitri
Ilustrasi menata diri lebih baik. (Pixabay.com) |
emhate.com - Alhamdulillah selama satu bulan kita bisa menjalankan kewajiban sebagai seorang hamba-Nya yakni puasa Ramadan. Kita juga alhamdulillah bisa membayar zakat fitrah yang tidak lain adalah kewajiban kita juga.
Banyak hal yang perlu kita syukuri hingga saat ini. Memang sejatinya kita harus pandai-pandai bersyukur terhadap apa yang Allah berikan kepada kita.
Di hari raya Idulfitri kemarin, saya mencoba mengamati lingkungan sekitar. Dalam raut wajahnya terlihat rasa syukur dan bahagia. Bersyukur karena mereka bisa kumpul dengan keluarga besarnya tak seperti dua tahun sebelumnya. Bahagia karena kewajiban mereka berhasil ditunaikan.
Saat ini bulan Ramadan sudah berlalu. Beberapa orang bilang bahwasanya kita harus sedih bahwa bulan Ramadan telah berlalu. Mungkin belum tentu kita akan berjumpa lagi dengan bulan Ramadan di tahun depan.
Ada juga orang yang bilang bahwa kalau kita menjalankan ibadah selama bulan Ramadan karena Allah, maka Ramadan akan tetap ada selamanya meskipun menginjak bulan-bulan lainnya.
Hal tersebut menjadi renungan. Saya sendiri merasa belum maksimal ibadah di bulan Ramadan kemarin. Ya, banyak sekali cobaan-cobaan yang harus dihadapi. Sejatinya saya bisa menghadapi semua itu, namun mungkin untuk tahun ini saya masih banyak godaannya sehingga malah tergoyah gegara cobaan tersebut.
Meski demikian, saya bersyukur dan membuat diri ini menjadi sadar. Saya merenung sejenak di malam 2 Syawal. Saya ingin menata diri lebih baik.
Jujur saja, belakangan ini saya banyak tergoda dengan perempuan. Meskipun suka dengan lawan jenis adalah hal wajar. Namun, jika berlebihan menurut saya kurang wajar, apalagi belum terikat dengan ijab kabul.
Ya Allah, semoga di hari yang fitri ini saya bisa menata diri lebih baik. Menjadi manusia yang mampu bebenah diri. Insya Allah saya bisa, saya mampu. Doakan ya.
Bogor, 3 Mei 2022
MHT
Posting Komentar