Manajemen Stres dan Kelelahan pada Keluarga di Tengah Pandemi Covid-19 dan Era Digital

Daftar Isi

emhate.com - Pandemi covid 19 telah menyebabkan banyak perubahan terhadap keseharian kita. Adanya kebijakan dari pemerintah seperti social distancing dan PSBB menyebabkan banyak kegiatan yang awalnya dilakukan secara tatap muka kini dilakukan dengan jarak jauh dengan teknologi yang cukup mudah untuk didapatkan di era digital seperti saat ini. 

Namun, nyatanya kondisi yang serba terbatas dan dan tidak aman ini ini menyebabkan naiknya tingkat stress termasuk dalam keluarga. Maka dari itu, diperlukan adanya manajemen untuk mencegah stres dan kelelahan pada keluarga di masa pandemi covid-19 dan era digital sehingga masyarakat dapat memanajemen stress yang dihadapi dan menghadapi kondisi pandemi dengan lebih baik.

Pada kondisi covid seperti saat ini, keluarga harus mampu melindungi satu sama lain. Mulai dari saling peduli terhadap kesehatan, kebersihan diri serta lingkungan sekitar. Setiap anggota dalam keluarga sudah memiliki peran masing masing, Tiap entitas keluarga harus mengerti peran dan tanggung jawabnya, seorang bapak harus tahu perannya sebagai ayah dan pemimpin keluarga yang baik, begitu juga ibu, harus tahu perannya sebagai sosok istri sekaligus ibu biologis bagi anak-anaknya dan seorang anak harus tahu bagaimana peran nya sebagai anak dari kedua orangtuanya.

Langkah penting yang perlu dilakukan dalam menghadapi pandemi COVID-19 salah satunya dengan membentuk suatu atmosfer keluarga yang harmonis. Untuk mewujudkannya, diperlukan manajemen di lingkungan keluarga misalnya dengan memiliki manajemen stres di kala pandemi. Hal ini dianggap penting karena memiliki pengaruh yang cukup signifikan akan persatuan dan keutuhan keluarga. Selain itu, dalam kondisi sekarang yang sedang cukup rawan untuk terjangkit virus COVID-19, setiap bagian dari masyarakat perlu menjaga daya tahan tubuhnya agar tetap kuat. Untuk membentuk daya tahan tubuh yang kuat, kita perlu memperhatikan beberapa hal termasuk kondisi psikologis kita.

Adanya pandemi covid di era digital ini menimbulkan beberapa perubahan yang dinilai positif. Lebih banyaknya waktu dalam keseharian di dalam rumah yang mempertemukan antar anggota keluarga dapat membantu meningkatkan kuantitas dan kualitas komunikasi serta jalinan hubungan keluarga yang lebih harmonis. Apabila keluarga lebih sering berkumpul, maka dapat meningkatkan kesepahaman satu sama lain, baik antara suami dan istri maupun orang tua dengan anaknya. sehingga hal ini dapat membangun keharmonisan dalam suatu keluarga. Selain itu, mendesaknya kebutuhan skill dalam menggunakan fitur digital masa kini pun menuntut kita untuk menjadi pribadi yang lebih maju khususnya di bidang teknologi.

Selain daripada hal-hal positif di atas, terjadinya pandemi covid di era digital ini pun menimbulkan beberapa perubahan yang bersifat negatif. Beberapa dampak negatif tersebut dapat berupa kecanduan atau terlalu ketergantungan pada gadget, kurangnya waktu istirahat karena batasan waktu produktif yang lebih fleksibel dari biasanya, menurunnya tingkat interaksi sosial, juga menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat tertentu. Selain itu, tingkat stres di masyarakat pun kian melonjak. Stres maupun kelelahan yang terjadi terkait juga dengan stres akademik, stres kerja, dan stres ekonomi. Banyaknya pembatasan yang dilakukan dalam rangka menjaga prokes pun menjadi salah satu hal pemicu timbulnya stres.

Stres maupun kelelahan yang terjadi dapat terlihat dari kemunculan gejala. Gejala yang timbul akibat stres dapat bermacam-macam bentuknya dan bisa jadi berbeda pada setiap orang. Menurut Lukitasari DR (2021) dalam karya tulisnya yang berjudul “Cari Tau Gejala Stress dan Penanganannya”, gejala atau tanda stres dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu gejala emosi, gejala fisik, gejala kognitif, dan gejala perilaku. Apabila gejala-gejala tersebut sudah muncul atau setidaknya dirasa sedang mengalami  stres dan kelelahan, maka perlu dilakukan penanganan dengan segera.

Gejala stress yang banyak dialami pada masa Pandemi Covid-19 ini terkait erat dengan kondisi kesehatan diri sendiri hingga sekitar, ataupun terkait berita penyebaran virus yang ada dimana-mana. Beberapa gejala yang terjadi dapat berupa munculnya rasa khawatir atau takut yang berlebihan anak virus sehingga berpikir yang tidak rasional, cenderung selalu memiliki pikiran negatif terhadap orang yang memiliki tanda-tanda penderita, mencari berita mengenai Covid-19 yang berlebihan sehingga tidak dapat memilah berita yang akurat dan dapat memunculkan kecemasan yang membuat seseorang mengalami sulit tidur, hingga kepada gejala fisik seperti sakit kepala, dan lainnya.

Untuk menghindari hal-hal negatif yang memungkinkan terjadi pada kita maupun sekitar kita, maka diperlukan strategi manajemen yang baik dalam menghadapinya. Berdasarkan keterangan yang dikutip dari Alodokter (2021) dengan judul “Jangan Biarkan Berlarut-Larut, Inilah 6 Cara Mudah Mengatasi Stres”, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi stress. Enam cara yang dimaksud yaitu dengan mengungkapkan keluh kesah, melakukan olahraga secara rutin, melakukan meditasi, melakukan aktivitas positif yang menyenangkan, lebih fokus pada hal yang sedang dihadapi saat ini, dan menerapkan pola hidup yang sehat.

Pada kenyataannya, tips-tips serupa sudah banyak disebarluaskan dan bahkan sudah diketahui oleh banyak orang. Namun, sayangnya tingkat kesadaran untuk melakukan penerapan dari hal-hal tersebut masih berada dibawah tingkat pemahaman yang ada. Orang-orang cenderung berdalih dengan mengatakan bahwa cara tersebut tidak efektif walaupun mereka belum mencobanya, merasa bahwa tips yang diberikan merepotkan, menyalahkan oknum-oknum tertentu akan musibah yang mereka alami, ataupun mereka sekedar berkata “malas” saja. 

Rendahnya tingkat kesadaran akan penerapan tips yang telah diberikan tentu menjadi penghambat yang kuat. Sebaik apapun tips ataupun strateginya apabila hanya diketahui saja tanpa dilaksanakan maka tidak akan memunculkan manfaat yang banyak, atau bahkan tidak ada sama sekali. Padahal melakukan penerapan itu poin utama dari disebarluaskannya informasi yang terkait.

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan terjadinya perubahan terhadap aktivitas manusia, termasuk rutinitas yang dilakukan di lingkungan keluarga. Perubahan tersebut memicu munculnya hal-hal yang bersifat positif maupun negatif. Perubahan yang bersifat positif akan menjadi baik untuk kita, namun untuk perubahan yang sifatnya negatif tentu perlu dilakukan adanya penanganan. 

Salah satu dampak negatif dari perubahan tersebut adalah melonjaknya tingkat stres dan kelelahan pada masyarakat, yang di dalamnya termasuk individu dan keluarga. Stres maupun kelelahan yang tidak ditangani dengan baik dikhawatirkan akan menjadi permasalahan panjang yang tentunya tidak menyenangkan. Maka dari itu, penerapan strategi manajemen stres dan kelelahan khususnya di masa pandemi dan di era digital ini perlu lebih diperhatikan lagi keberlangsungannya.

Ditulis oleh: Laura Virgita Wiraatmaja (I2401201050), Maghfirotul Janah (I2401201042), Mashuda Thoriq Arradhin  (I2401201038), Mayang Duan Dhayita (I34190121)

Dosen Pengampu: Ir. Moh. Djemdjem Djamaludin, M.Sc

emhate.com
emhate.com Menulis Tanpa Henti

Posting Komentar