Terbuka Lebar #103

Daftar Isi
Hari kedua lebaran, saya amati volume kendaraan ke arah Puncak, Bogor semakin meningkat. Tidak tahu tujuannya apa. Memang kalau melihat di jalan raya utama, jarang menemukan kemacetan. Coba deh ke jalan-jalan tikus atau alternatif, kemacetan pasti ditemukan.


Ini bukan ngarang. Saya termasuk orang yang merasakan kemacetan itu di jalan alternatif Ciawi Bogor. Ruas jalan sempit, sementara jumlah volume kendaraan tinggi. Akhirnya macet parah terjadi sepanjang Jalan Veteran Ciawi.


Sembari menikmati kemacetan, lirik kanan kiri, plat selain F ternyata banyak saya temukan, seperti B, A, D, hingga E. Kemudian saya bertanya ke guru saya (kala itu dibonceng oleh guru untuk ke suatu tempat), kenapa terjadi kemacetan?.


Kata guru saya, ada dua penyebab. Pertama sebagai alternatif ke Puncak. Kedua ke tempat wisata yang ada di Jalan Veteran Ciawi.


Saya memang tahu bahwa di jalur ini terdapat wisata ternama. Begitu pun dengan jalan yang bisa tembus ke Puncak. Soalnya saya pernah melalui jalan ini saat ke Puncak.


Tidak hanya itu, jalan di dekat rumah saya pun menjadi alternatif ke Puncak. Kalau berhasil lewat jalan ini, pengendara berplat selain F Bogor bisa lolos pemeriksaan mudik di lampu merah. Akhirnya bisa ke tempat tujuan tanpa pemeriksaan.


Kalau dilihat dari aturan, kendaraan selain berplat F tidak boleh ke Puncak. Bahkan, bisa diputar balik oleh petugas. Kecuali yang KTP-nya beralamat di daerah Puncak atau Bogor. 


Ada hal menarik lain, di momen ini menjadi ladang tambahan bagi ojek. Saya melihat dengan mata sendiri, jasanya bisa sampai 200 ribu. Mungkin bisa lebih. Ini agar tidak melewati jalur pemeriksaan. Kemudian, ada yang memberi informasi kepada saya, kalau di Puncak kendaraan selain berplat F numpuk. Ya, begitulah ketika jalan utama disekat, sementara jalan tikus terbuka lebar.


Bogor, 15 Mei 2021
MHT
emhate.com
emhate.com Menulis Tanpa Henti

Posting Komentar