Mahasiswa Turki #90
Dari kiri: Bang Altar, Kang Jamal (Mahasiswa Turki), dan MHT |
Sekian lama akhirnya bertemu dengan mahasiswa Turki. Namanya Jamaludin, sang pejuang generasi berencana (genre). Bahkan, dia menjadi Duta Genre.
Kini ia sedang menempuh pendidikan di UIN Sunan Gunung Djati, Jakarta. Kendati demikian, di catatan ini saya lebih suka memanggilnya 'mahasiswa Turki'. Sebab, selama menempuh pendidikan S1, ia juga ditempa di salah satu asrama Turki. Kalau sudah lulus S1, katanya bisa lanjut S2 di Turki. Jadi, saya panggil saja mahasiswa Turki.
Pemanggilan saya dengan mahasiswa Turki adalah sebuah doa. Apalagi jika diulang-ulang ya. Semoga nantinya alam bawah sadar tergerak dan bisa mencapai title mahasiswa Turki sesungguhnya.
Pertemuan saya dengannya pada akhir Maret 2021. Kebetulan saya sedang ada agenda di daerah Tangerang Selatan. Alhasil, saya mengabari mahasiswa Turki ini. Kemudian bertemulah di jalan sekitar kampus UIN.
Awal bertemu dengan mahasiswa Turki ini ketika ajang pemilihan Putera Puteri Padi Jawa Barat 2020 di Garut. Orang yang humble ini sering mengobrol dengan saya. Hemat saya, mahasiswa Turki ini tidak pernah memandang 'dia siapa'. Walaupun dia bertemu dengan orang yang di bawahnya, dia bisa menyesuaikan dan akrab.
Contohnya saya, dengan mahasiswa Turki ini cukup jauh. Dulu waktu 2020 saya baru masuk semester 3. Sementara mahasiswa Turki ini tingkat akhir. Lumayan kan rentangnya? Tapi tetap akrab, walau akrab saya punya batasan juga, menghormati kepada orang di atas saya. Makanya saya lebih sering menyapa mahasiswa Turki ini dengan sebutan Kang Jamal.
Setelah Putera Puteri Padi Jawa Barat, mahasiswa Turki ini lanjut lagi di Indonesia. Ia membawa bendera yang berbeds. Dia bukan lagi membawa nama Bogor, tapi Banten, tempat pendidikannya. Di ajang ini ia berhasil menjadi Duta Berkebun Indonesia 2020.
Saya sebenarnya ingin ke asrama Turki-nya, tapi saat bertemu di Maret lalu belum sempat. Sebab, saya buru-buru. Masih ada agenda lain yang perlu diselesaikan. Sebenarnya bukan agenda sih, tapi tugas yang belum selesai.
Saya berdoa, semoga kita bisa meraih mimpi yang telah tertulis dalam bait-bait mimpi hidupnya ataupun yang beluk sempat tertulis. Next time kita berteman lagi dengan suasana yang berbeda.
Bogor, 19 April 2021
MHT
Posting Komentar