Young Agripreneur Camp Batch 7 Part 3 #32
Petualangan seorang agripreneurbelum selesai. Part3 bukan lagi soal teori, tapi teori ditambah praktik. Kami melakukan kunjungan lapang yang tentunya dengan protokol kesehatan. Kegiatan yang kami lakukan di H3 ini meliputi kunjungan ke green house, pembuatan pupuk cair, kunjungan peternakan ikan hias, dan peternakan domba.
Greenhouse
Melihat dari luarnya saja sudah takjub. Saya semakin yakin bahwa pertanian itu sekarang sudah mengikuti zaman. Perkembangan dari pertanian pun terus dilakukan. Di greenhouse ini saya melihat bagaimana teknologi berperan membantu pertumbuhan tanaman.
Kata Pak Slamet, setiap keahlian memiliki peran dalam dunia pertanian. Bukan hanya mahasiswa Fakultas Pertanian saja, tapi fakultas lain pun juga memiliki peran. Misalnya, mahasiswa ilmu komputer memiliki peran komputerisasi untuk memudahkan petani. Membuat sensor agar dapat mengecek kondisi tanaman dengan mudah dan cepat. Ini baru ilmu komputer. Belum lagi yang lain. Saya pikir jika sama-sama berkolaborasi bisnis pertanian yang menjanjikan seperti kata pak rektor itu semakin optimis terwujud.
Kami juga melihat tanaman hidroponik. Hidroponik ini bisa digunakan di rumah dan alternatif ketika tidak memiliki lahan (tanah). Kata Pak Slamet, hidroponik ini memiliki hasil yang berkualitas. Harganya bisa tinggi. Hasilnya pun bisa lebih segar.
Pembuatan Pupuk Cair
Pak Supriyanto, koordinator SMART BE memberikan insight baru kepada peserta YAC. Ia menyebut bahwa yang ada di lingkungan sekitar itu memiliki manfaat. Contohnya saja seperti batu. Rendaman air batu ternyata bermanfaat sebagai pupuk.
Bersamanya kami belajar pembuatan pupuk cair dari produk turunan buah. Katanya jangan sebut limbah, sebut saja produk turunan.
Menurutnya, pupuk cair dari produk turunan buah ini bisa dijadikan ladang usaha. Hasil dari pembuatan pupuk ini bukan hanya sekadar untuk tanaman, tapi juga untuk masker wajah. Dapat menghilangkan jerawat dan memutihkan wajah. Sudah ada produk kecantikan yang berasal dari produk turunan buah ini.
Selaras dengan Pak Slamet, Pak Supriyanto juga menyebut bahwa semuanya berperan dalam dunia pertanian. Tidak ada yang menutup bahwa mahasiswa non pertanian tidak boleh terjun ke pertanian. Tidak ada itu.
Mahasiswa pertanian tinggal minta saja ke mahasiswa ilmu komputer terkait kebutuhannya dalam hal komputerisasi untuk pertanian. Mahasiswa ilmu komputer juga jangan diam, tapi tanyakan kepada mahasiswa pertanian terkait kebutuhannya. Begitu pula dengan mahasiswa program studi lainnya.
Peternakan Ikan Hias dan Domba
Pada part 1 saya pernah menulis Kang Wahyu. Namun, saat itu kapasitas yang saya tahu adalah seorang peternak ikan hias. Ternyata di balik itu ia juga seorang peternak domba. Luar biasa ya.
Ia berpesan bahwa sudah seharusnya memiliki usaha. Usaha apa saja. Jadi owner-nya. Kemudian fokus di usaha itu. Kembangkan dan majukan.
Petualangan di Young Agripreneur Camp Batch 7 tidak berhenti di part 3. Ada part terakhir yang akan melengkapi perjalanan di Young Agripreneur Camp Batch 7 ini. Jangan lupa baca ya nanti di part4.
Posting Komentar